Bahan Pompa Industri: Ion & Penggunaan(I)
2025-11-08 15:51Pemilihan material untuk pompa air dalam produksi industri sangatlah penting, karena berdampak langsung pada masa pakai peralatan, efisiensi operasional, biaya perawatan, bahkan keamanan dan stabilitas keseluruhan proses produksi. Pemilihan material bukanlah tentang memilih opsi yang paling mahal, melainkan pertimbangan komprehensif berdasarkan sifat kimia, karakteristik fisik, kondisi operasi fluida yang ditangani, dan efektivitas biaya.
Di bawah ini adalah penjelasan sistematis tentang kebutuhan material untuk berbagai pompa air dalam produksi industri.
I. Prinsip Seleksi Inti
Sebelum memilih bahan pompa, faktor kunci berikut harus ditentukan:
Korosifitas Media: Ini adalah pertimbangan utama. pH, kandungan ion klorida, kemampuan oksidasi, dll., dari media menentukan material tahan korosi yang dibutuhkan.
Abrasivitas: Apakah media mengandung partikel padat (misalnya pasir, bubur, partikel katalis). Hal ini membutuhkan material dengan kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi.
Suhu dan Tekanan Operasional: Suhu tinggi mempercepat korosi dan mengurangi kekuatan material; tekanan tinggi menuntut kekuatan mekanis yang lebih tinggi dari material.
Kemurnian Sedang dan Persyaratan Khusus: Untuk industri seperti makanan dan farmasi, diperlukan material yang tidak beracun, tidak mencemari, dan mudah dibersihkan (misalnya, baja tahan karat). Untuk air murni atau ultramurni, material yang tidak melarutkan ion dan mencemari medium sangatlah penting.
Pertimbangan Biaya: Pilih bahan yang paling ekonomis yang memenuhi persyaratan proses.
II. Material Umum Badan Pompa dan Aplikasinya
1. Besi Cor
Karakteristik: Biaya rendah, kemampuan cor yang baik, kekuatan mekanis sedang. Ketahanan korosi yang buruk.
Aplikasi:
Pompa Air: Mengangkut air industri bersuhu sekitar, tidak korosif, air pendingin.
Beberapa pompa sirkulasi air, pompa HVAC.
Keterbatasan: Tidak cocok untuk asam, alkali, air garam, air laut, atau media yang mengandung banyak partikel abrasif. Penggunaan jangka panjang pada air keran dapat menyebabkan karat, yang menyebabkan air berwarna kuning.
2. Baja Tahan Karat
Ini adalah bahan tahan korosi yang paling umum digunakan pada pompa industri, tetapi baja tahan karat merupakan kategori yang berisi berbagai tingkatan.
Baja Tahan Karat 304:
Karakteristik: Baja tahan karat austenitik serbaguna, tahan terhadap korosi umum (misalnya, asam nitrat encer, asam organik).
Aplikasi: Industri makanan, minuman, farmasi (memenuhi standar sanitasi); pengangkutan bahan kimia yang agak korosif dalam industri kimia; larutan alkali pada suhu kamar.
Baja Tahan Karat 316/316L:
Karakteristik: Mengandung Molibdenum (Mo), memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap korosi korosi klorida dan celah dibandingkan 304.
Aplikasi: Material yang paling banyak digunakan untuk pompa kimia. Digunakan untuk mengalirkan air laut, air garam, larutan klorida, asam sulfat encer, asam fosfat, dll. 316L memiliki kandungan karbon yang lebih rendah, menawarkan ketahanan yang lebih baik terhadap korosi intergranular, dan cocok untuk komponen las.
Baja Tahan Karat 304L/316L:
Karakteristik: Versi karbon rendah, terutama digunakan di tempat yang tidak memungkinkan dilakukannya perlakuan panas setelah pengelasan, guna mencegah korosi intergranular.
Aplikasi: Casing pompa besar atau pompa dengan struktur rumit yang memerlukan pengelasan ekstensif.
Baja Tahan Karat Dupleks (misalnya, 2205):
Karakteristik: Menggabungkan struktur austenitik dan feritik, kekuatannya dua kali lipat dari 304/316, ketahanan yang sangat baik terhadap retak korosi tegangan klorida, dan ketahanan pengelupasan yang baik.
Aplikasi: Air garam konsentrasi tinggi, air laut, kondisi keras yang mengandung ion klorida, minyak & gas, anjungan lepas pantai, desulfurisasi gas buang (FGD).